Limbah merupakan produk samping yang belum termanfaatkan dari aktivitas industri dan usaha lainnya. Limbah muncul bagaikan “buah simalakama” yang tidak mungkin dihindari dan sering menjadi ganjalan bagi para pengelola industri dari tingkat manager sampai ke tingkat analis. Paradigma penanganan limbah selama ini yang berorientasi agar limbah aman untuk dibuang, akan terus menghadapi masalah tersebut, karena penanganan limbah diposisikan sebagai cost center.
Penanganan limbah dengan metode 5R (Rethink, Reuse, Recycle, Reduction, Recovery) akan dapat mengubah pola pikir tersebut, karena limbah akan diposisikan sebagai produk samping atau bahan baku untuk industri berikutnya. Penanganan yang sukses dengan cara ini akan dapat membalik posisi IPAL dari cost center menjadi profit center.
Benarkah semua limbah selalu dapat dimanfaatkan? Benarkah limbah selalu dapat dijadikan sebagai “bahan baku kedua” oleh sebuah industri? Kita akan dapatkan jawabannya dari pelatihan oleh para ahli yang akan mengupas habis permasalahan dan penanganan berbagai jenis limbah, mulai dari limbah pertanian, pasar, hingga limbah industri. Berbagai kiat untuk menangani limbah secara praktis agar mudah diolah dan menjadi bisnis yang menguntungkan, akan disajikan dalam pelatihan ini.
Pusat Penelitian Bioteknologi dan Bioindustri Indonesia (PPBBI) akan mengadakan pelatihan “Pengelolaan Limbah Pertanian, Pasar, dan Industri Berbasis Bioteknologi“. Pelatihan selama tiga hari yang berlangsung pada tanggal 9-11 Juni 2015 bertujuan untuk Memberikan pengetahuan dan ketrampilan tentang penanganan limbah cair dan padat dari usaha pertanian, pasar dan industri, termasuk industri perkebunan dengan pendekatan bioteknologi. Untuk informasi lebih lanjut dapat men-download leaflet berikut : download leaflet