Pembangunan perkebunan di Indonesia meningkat pesat dalam dua dekade terakhir. Saat ini Indonesia termasuk negara produsen utama dunia untuk beberapa komoditas perkebunan seperti kelapa sawit, karet, kopi, kakao, teh, dan tebu. Namun, produktivitas tanaman perkebunan di Indonesia masih lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara lain. Salah satu faktor penyebabnya adalah rendahnya penggunaan benih unggul.
Kebutuhan benih unggul tanaman perkebunan di Indonesia mencapai ratusan juta per tahun. Penyediaan benih unggul skala massal tersebut dapat dilakukan dengan kultur jaringan, yang salah satunya melalui somatic embryogenesis (SE). Dengan SE memungkinkan proses produksinya diotomatisasi dan discale-up, laju multiplikasi lebih tinggi, perbanyakan klonal tanaman monokotil, serta bibit yang dihasilkan mempunyai akar tunggang sehingga lebih kokoh dan tahan kekeringan. Selain untuk tujuan perbanyakan tanaman, SE pun bermanfaat dalam pemuliaan tanaman in vitro melalui transformasi genetik, rejuvenasi bahan tanam, penyediaan bibit bebas-penyakit, dan konservasi plasma nutfah tanaman secara in vitro.
Pusat Penelitian Bioteknologi dan Bioindustri Indonesia (PPBBI) memiliki kemampuan dan pengalaman panjang dalam pengembangan kultur jaringan beberapa tanaman perkebunan melalui SE. Saat ini, puluhan juta benih unggul tanaman perkebunan telah dihasilkan melalui SE dan ditanam di berbagai daerah.
Workshop yang akan diselenggarakan oleh Pusat Penelitian Bioteknologi dan Bioindustri Indonesia pada tanggal 26-28 Juli 2016 bertujuan untuk memberikan pengetahuan, informasi dan pengalaman mengenai teknik perbanyakan klonal tanaman perkebunan melalui somatic embryogenesis (SE) dan pemanfaatan bibit hasil SE di Indonesia.
Untuk informasi lebih lanjut dapat men-download leaflet berikut : download leaflet