Usaha penambangan, khususnya penambangan dengan sistem terbuka membutuhkan area luas yang dalam jangka waktu tertentu digali untuk penambangan. Hal ini dapat menimbulkan perubahan ekosistem dan keragaman sumber daya lokal. Sementara itu, dampak degradasi lahan galian bekas tambang akan menurunkan daya dukung tanah sehingga pencapaian produksi terhadap lahan yang akan dikonversi menjadi lahan produktif tidak dapat optimal.
Workshop yang diselenggarakan oleh Pusat Penelitian Bioteknologi dan Bioindustri Indonesia, PT Riset Perkebunan Nusantara pada tanggal 23-25 Agustus 2016 merupakan salah satu upaya untuk menghimpun dan menyajikan pemikiran-pemikiran terkini tentang konsep bioteknologi pengelolaan lahan pasca tambang serta konservasi plasma nutfah yang sesuai dengan kondisi agroekologi serta teknologi pendukungnya. Dalam konteks ini riset dan teknologi yang dikembangkan diharapkan dapat memberikan solusi terhadap upaya rehabilitasi untuk pengembangan lahan perkebunan dan kehutanan yang produktif dan berkelanjutan.
Untuk informasi lebih lanjut dapat men-download leaflet berikut : download leaflet