PPKS Unit Bogor

Pelatihan Teknologi Produksi Pupuk Organik Dari Limbah Padat Perkebunan

Di tahun 2013 ini, BPBPI kembali menyelenggarakan Pelatihan Teknologi Produksi Pupuk Organik dari Limbah Padat Perkebunan pada tanggal 1416 Mei 2013 bertempat di Aula PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN), dan Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia. Animo yang tinggi terlihat dari jumlah peserta yang mencapai 56 orang berasal dari berbagai instansi termasuk dari swasta, PTPN, Disbun dan Puslit. Pelatihan bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan teknis dalam produksi pupuk organik dari limbah padat perkebunan dan memberikan pedoman teknis bagi konsumen dalam aplikasi pupuk organik. Selain itu, kepada peserta juga disampaikan teknik-teknik pengujian kualitas kompos atau pupuk organik. Dalam pelatihan ini diharapkan juga terjalin kerjasama antara berbagai instansi peserta dengan BPBPI dalam pembuatan maupun aplikasi pupuk organik. Target pelatihan selain untuk mendapatkan pendapatan dari peserta, juga untuk mempromosikan produk-produk dan jasa analisis BPBPI kepada pengguna secara langsung.

 

Nara sumber diantaranya adalah; Ir Suprapti, Direktur Pupuk dan Pestisida dari Kementerian Pertanian, , Dr. Ir. Darnoko, M.Sc dari PT Kwarsindo Langgeng Makmur, Dr Luqman Erningpraja dari PT RPN, Dr John Bako Baon, MSc dari Pusat Penelitian Kopi Kakao, Jember, serta Dr Laksmita Prima Santi, Dr Darmono Taniwiryono, Dr Asmini Budiani, Dr Happy Widiastuti dan Ir Suharyanto, MS dari Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia. Kegiatan praktikum dibimbing langsung oleh peneliti, teknisi dan tenaga analis dari BPBPI yang memberikan materi tentang analisis kontaminan kompos (Escherichia coli, Salmonella sp), analisis aktivitas enzim lakase dan selulase, analisis kualitas kompos (C, N, P, K, Ca, Mg, Pb, Cd), pembuatan kompos, pengamatan kompos di lapang serta granulasi kompos.

Pelatihan juga dilengkapi dengan kunjungan ke tiga tempat sebagai implementasi dari pemahaman tentang pupuk organik yaitu PT Massada Organik Indonesia (pensuplai sayur organik untuk Carrefour dan Lotte Mart), Kebun Jamur dan PT Agritani perusahan yang banyak bergerak dalam produk berbasis hayati.

Keberhasilan pelatihan tidak terlepas dari dukungan PT Saraswanti Indo Genetech, PT Visi Karya, PT Bionusa dan PT Merck yang berpartisipasi dengan memberikan dukungan dana dan perlengkapan pelatihan. Jumlah peserta yang melebihi target menunjukkan besarnya minat kalangan pekebun untuk memanfaatkan limbah padatnya sebagai pupuk organik. Demikian pula dari Disbun dapat memberikan kebijakan yang diperlukan sebagai dukungan terhadap pengusahaan perkebunan yang berkelanjutan khususnya dengan aplikasi pupuk organik. Antusiasme peserta juga terlihat yang ditunjukkan dengan presensi semua peserta hingga penutupan dan memberikan kesan-kesan yang baik dari hasil kuisioner maupun tanggapan langsung.

 

Seluruh peserta dan penyelenggara berfoto pada acara pembukaan pelatihan.

Suasana pelatihan, pemberian kuliah umum di Aula PT RPN, Bogor.

 

Hayati M

Sumber: Laporan pelatihan