Bagaimana kita memperlakukan lahan perkebunan kelapa sawit yang sudah terserang parah Ganoderma? Apakah penyisipan tanaman menjadi solusi atau malah menjadi bencana?
Secara umum lahan endemik Ganoderma merupakan lahan yang tergolong lahan tidak sehat karena merupakan lahan yang mengalami cekaman biotik. Penyisipan tanaman pada lahan yang endemik akan menjadi bencana karena inang Ganoderma akan terus tersedia. Maka sebaiknya dilakukan penanaman ulang atau replanting. Untuk mengembalikan kesehatan tanah maka perlu dilakukan perlakuan khusus. Perbaikan kesehatan tanah dapat dilakukan melalui perbaikan karakteristik biologi tanah atau mengembalikan sifat biologinya seperti saat awal sebelum terjadinya serangan Ganoderma sp. Oleh karena itu, replanting di lahan endemik Ganoderma berbeda dengan di lahan biasa karena harus dimulai dari saat awal yaitu dari penyediaan bibit, persiapan dan pengolahan lahan, pengelolaan lubang tanam, dan pemeliharaan tanaman termasuk didalamnya monitoring infeksi Ganoderma, dan imunitas tanaman. Keseluruhan kegiatan ini merupakan satu paket yang tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya untuk mendapatkan hasil yang maksimal khususnya untuk mengantisipasi terjadinya infeksi kembali Ganoderma.
Bulan Juli tanggal 11-13 tahun 2017, Pusat Penelitian Bioteknologi dan Bioindustri Indonesia mengadakan workshop “Replanting Kelapa Sawit di Lahan Endemik Ganoderma sp”: Succes story di PT Perkebunan Nusantara IV”. Workshop tersebut diadakan di Hotel Santika, Medan dan diikuti oleh 105 orang peserta. Pembukaan workshop dilakukan oleh Direktur Utama Holding PT Perkebunan Nusantara yang saat itu diwakili oleh Direktur SDM dan Umum PTPN IV Ibu Dr. Endang Suraningsih. Pada kesempatan itu beliau menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya atas terlaksananya workshop dan merupakan langkah yang baik atas peran aktif dari Pusat Penelitian Bioteknologi dan Bioindustri Indonesia, yang telah menghasilkan teknologi replanting untuk mengantisipasi semakin meningkatnya serangan Ganoderma di masa yang akan datang khususnya pada tanaman hasil replanting. Acara kemudian dilanjutkan dengan launching buku SPO Replanting Kelapa Sawit di Lahan endemik Ganoderma dan penyerahan secara simbolis kepada perwakilan peserta.
Setelah acara launching dilanjutkan penyampaian empat materi yang dilaksanakan dalam dua sesi yaitu dari PTPN IV oleh Bapak Noveri Idris Butar-Butar, SP dengan judul “Testimoni Implementasi Teknik Replanting PPBBI di Lahan Endemik Ganoderma sp. dan Analisis Ekonominya”; Dr. Darmono Taniwiryono (Ketua Masyarakat Perkelapasawitan Indonesia) dengan judul ”Dimanakah Sisi Lemah Ganoderma sp. Patogen Utama Kelapa Sawit” pada sesi ini dimoderatori oleh Dr. Priyono, DIRS. Sesi berikutnya penyampaian materi oleh Deden Dewantara Eris, M.Si dengan judul ”Kiat Pengendalian Patogen Tular Tanah” dan Dr. Happy Widiastuti dengan judul ”Persiapan Lahan dan Bibit serta Pemeliharaan Tanaman Replanting di Lahan Endemik” dengan moderator Dr. Hasril. H. Siregar (Direktur PPKS).
Materi hari kedua diawali dengan penyampaian sambutan oleh Direktur Penghimpunan Dana BPDP-KS Bapak Dr. Ir. Herdradjat Natawidjaja, MSc yang dilanjutkan penyampaian program BPDP-KS. Kemudian dilanjutkan penyampaian empat materi yang dilakukan dalam tiga sesi. Sesi pertama dengan moderator Dr. Gede Wibawa (Direktur Riset dan Pengembangan PT RPN) narasumber dalam sesi ini adalah Dr. Ir. Herdradjat Natawidjaja, MSc dengan judul “Program Peremajaan Perkebunan Kelapa Sawit” dan Ir. Bambang Sad Juga, MSc dengan judul “Kebijakan dan Peraturan Pemerintah tentang Replanting Kelapa Sawit”. Sesi kedua dengan moderator Dr. Darmono Taniwiryono, narasumber yang menyampaikan adalah Ir. Edison Sihombing, Ir. H. Indra Syahputra, MP dengan judul “Pengenalan varietas DxP Socfindo MT Gano Ir Edison Sihombing, MP”; Hernawan Yuli Rahman, M.Sc dengan judul materi “Pengenalan Bahan Tanaman Unggul Kelapa Sawit Moderat Tahan Ganoderma DXP 540 NG” dan Dr. Tony Liwang dengan judul “Uji Genotipik Bahan Tanam Kelapa Sawit terhadap Penyakit Ganoderma”. Sesi ketiga penyampaian materi oleh Dr. Herman Hanafiah dengan judul “Tinjauan Ekonomi vs Keefektifan Pengendalian Ganoderma sp. pada Beberapa Tingkat Serangan” yang dimoderatori oleh Dr. Asmini Budiani (Kabid. Riset-PPBBI).
Pada akhir penyampaian materi pada hari kedua disampaikan penutupan oleh Direktur Utama PT Riset Perkebunan Nusantara yang diwakili oleh Direktur Riset dan Pengembangan PT RPN Dr. Gede Wibawa. Beliau menyampaikan bahwa teknologi replanting yang dikembangkan PPBBI memberikan dampak yang positif terhadap pertumbuhan tanaman serta dapat meningkatkan produktifitas tandan kelapa sawit. Harapannya teknologi tersebut dapat menjadi acuan seluruh kebun di Indonesia.
Kegiatan workshop pada hari ketiga yaitu kunjungan lapangan ke kebun Laras. Hal ini bertujuan agar para peserta dapat melihat langsung keragaan tanaman kelapa sawit hasil replanting menggunakan teknologi PPBBI. Para peserta sangat antusias melakukan diskusi dengan Manajer Kebun Ir. Rasyid Dian dan ketua Tim Replanting saat itu yaitu Bapak Dr. Darmono Taniwiryono. Setelah itu dilakukan kunjungan ke Laboratorium Patologi dan Main Nursery Screening Test bibit MT Gano. Kunjungan tersebut dipandu oleh bapak Agus Purba. Diharapkan dengan kunjungan ini para peserta semakin paham bagaimana siklus biologi Ganoderma dan proses menghasilkan bibit tahan Ganoderma.
ASM