PPKS Unit Bogor

Merekayasa Varietas Genjah dengan Radiasi

Teknik mutasi untuk menggenjahkan (memperpendek umur panen) tanaman relatif mudah, karena sifat dalam dan genjah suatu tanaman terlihat dengan mudah tanpa memerlukan alat khusus. Lain halnya kalau ingin membuat mutasi tanaman yang tahan penyakit atau kandungan proteinnya dinaikkan, harus ada alat khusus untuk mengetahui keberhasilan mutasinya.

Pengalaman Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) dalam menggenjahkan tanaman padi bisa dijadikan pijakan upaya menggenjahkan tanaman pangan. Indonesia memerlukan teknologi ini untuk menyiasati perubahan iklim. BATAN berhasil menggenjahkan padi Pandan Wangi yang semula umur panennya 6 bulan (180 hari) bisa menjadi berumur 115-120 hari (4 bulan) untuk dataran rendah dan 125-130 hari untuk dataran tinggi. Itu berarti dengan radiasi padi Pandan Wangi bisa digenjahkan 2 bulan lebih cepat dari semula.

 

Produktivitas padi Pandan Wangi genjah tersebut sekitar 7-8 ton gabah kering pungut (GKP). Adaptasi wilayahnya lebih luas. Pandan Wangi yang semula hanya bisa ditanam di 3 kecamatan di Cianjur, Jawa Barat, kini bisa ditanam di tempat-tempat lain, seperti di Karawang, Subang, Delangu. Rasa, wangi dan penampilan fisik tanaman dan bijinya tidak berbeda.

 

Padi genjah Pandan Wangi hasil kolaborasi BATAN dan Pemda Cianjur itu sudah dimasalkan di Cianjur. Benih padi genjahnya dipertahankan di PT Sang Hyang Seri (PT. SHS) dan juga ada dijual di BATAN. Sewaktu tanaman dan gabah padi ini dipamerkan di Cianjur pada tahun 2002, petani mengatakan: “Ini mimpi kita yang tertahan”. Varietas ini dilepas pada tahun 2010. Tadinya, BATAN pada tahun 2004 berencana mematenkan padi tersebut, namun tidak bisa karena perangkat hukum paten waktu itu belum operasional. Sekarang padi genjah Pandan Wangi itu dijadikan amal BATAN untuk petani Indonesia.

Sebelum dilakukan mutasi pada benih padi Pandan Wangi sudah dipilih oleh BATAN yang tahan wereng. Sehingga padi genjah Pandan Wangi rekayasa BATAN ini adalah juga tahan terhadap serangan wereng.

Teknik radiasi untuk mutasi tanaman berdasarkan literatur relatif mudah. Sebelum melakukan radiasi, peneliti harus tahu apa masalah pada tanaman induk. Padi Pandan Wangi memiliki potensi komersial yang bagus, namun umurnya panjang.

Radiasi dilakukan kepada benih Pandan Wangi dalam, waktu itu dilakukan kepada sekitar 500 biji gabah. Benih itu pasti rusak genetik dan fisiknya. Cuma tergantung bagian mana yang terkena radiasi. Ada bagian yang peka dan ada bagian yang tidak peka. Semua terjadi kerusakan genetik, namun ada yang tumbuh dan bisa terjadi mutasi. Yang mati sekitar kurang dari 20 persen.

Oleh: Dr. Moch Ismachin, Sumber: TABLOID SINAR TANI  | 03 September 2013